Jenis- jenis Murai Batu

Seringkali kita bingung untuk menentukan jenis apa murai yang kita punya, dari berbagai sumber saya mencoba mengulasnya.
Jenis-jenis murai batu yang dikenal di Indonesia adalah sebagai berikut:
•    Murai batu medan, Bukit Lawang, Bohorok, kaki G Leuser wilayah Sumatra Utara. Panjang ekor 27 – 30 cm.
•    Murai Aceh, di kaki G Leuser wilayah Aceh. Panjang ekor 25 – 30 cm.
•    Murai batu Nias, panjang ekor 20 – 25 cm. Ekor keseluruhan berwarna hitam.
•    Murai Jambi, hidup di Bengkulu, Sumatra Selatan, Jambi.
•    Murai batu Lampung, hidup di Krakatau, Lampung. Ukuran tubuh lebih besar dari Murai Medan. Panjang ekor 15 – 20 cm.
•    Murai Banjar (Borneo), jenis ini paling populer di Kalimantan,  Penyebaran di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Panjang ekor 10 – 12 cm.
•    Murai Palangka (Borneo), panjang ekor 15 – 18 cm. Hidup di Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat.
•    Larwo (Murai Jawa), hidup di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tubuh jauh lebih kecil dari murai medan.  Panjang ekor 8 – 10 cm.
Selain dari 8 sub-spesies murai batu di atas, masih ada murai batu yang berasal dari negeri tetangga, yaitu :
1.    Murai batu Malaysia, wilayah Penang. Ekor tipis dan panjang sekitar 30 – 33 cm dan postur tubuh lebih besar dari murai medan.
2.    Murai batu Thailand, hidup di perbatasan Thailand dan Malaysia, panjang ekor 32 – 35 cm dan warna hitam mengkilat indigo (kebiru-biruan).
3.    Murai batu Philippine, wilayah Luzon dan Catanduanes. Jenis ini lebih tepat disebut murai hias, karena memiliki warna tubuh yang sangat indah.
Murai batu serta kerabatnya dikelompokkan dalam beberapa species, sebagai berikut:
1.    Copsychus malabaricus (White Rumped Shama),
2.    Copsychus luzoniensis (White Browed Shama),
3.    Copsychus niger (White Vented Shama)
4.    Copsychus cebuensis (Black Shama).
5.    Trichixos pyrropygus (Orange Tailed Shama / Rufous Tailed Shama) .
Gambar beberapa jenis/sun-spesies murai batu (sumber gambar: planet burung)


Yang perlu anda perhatikan dalam pemilihan Murai Batu bakalan  adalah:
1.    Mata: Hindari membeli murai batu yang pada matanya sudah kelihatan tanda adanya katarak, yaitu selaput berwarna putih pada bola mata.
2.    Ekor: Cari murai batu yang memiliki ekor rapat dan tidak terlalu tebal.  juga akan membuat murai batu memainkan ekornya pada saat ditrek.
3.    Bulu Dada: Kebanyakan murai batu memiliki bulu dada berwarna coklat, ketajaman warna coklatnya tergantung darimana daerah asalnya
4.    Usia: Jangan pernah menilai usia murai batu hanya berdasarkan  pada kaki,murai batu muda masih terdapat trotol di daerah dada dan sayapnya
5.    Perilaku: Pilih murai batu yang agresif sering memainkan ekornya, sambil mengeluarkan suara ketrekanya
6.    Bentuk paruh: Sebaiknya pilih bentuk paruh yang berpangkal lebar, tebal, besar dan panjang. Paruh bagian bawah harus lurus.
7.    Bentuk kepala: Pilih yang berbentuk kotak, mata bulat besar dan melotot. Ini menandakan burung ini mempunyai mental tempur yang baik.
8.    Postur badan: Pilihlah bahan yang berpostur sedang dengan panjang leher, badan dan ekor serta kaki yang serasi.
9.    Sayap mengepit rapat dan kaki mencengkram kuat, ini menandakan bahan tersebut sehat. Warna kaki tidak berpengaruh terhadap mental burung.
10.  Lincah dan bernafsu makan besar. Ini merupakan ciri-ciri bahan yang bermental baik.
11.  Panjang ekor yang serasi dengan postur badan. Pilihlah bentuk ekor yang sedikit lentur.
12.  Leher panjang padat berisi. Menandakan burung ini akan mengeluarkan power suara secara maksim

Artikel Terkait